Blogger Widgets
Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Kamis, 20 Maret 2014

[ANDRAGOGI] METODE POD



METODE PENDIDIKAN ORANG DEWASA

            Metode pendidikan orang dewasa sebaiknya dipilih berdasarkan tujuan pendidikan, yang pada garis besarnya dapat dibagi menjadidua jenis yaitu :
1.      Membantu orang mendata pengalaman masa lalu yang dimilikinya melalui cara baruu seperti konsultasi, latihan kepekaan, dan beberapa jenis latihan    manajemen yang membantu individu unuk dapat lebih memanfaatkan apa yang telah diketahuinya.
2.      Memberikan pengetahuan atau keterampilan baru, yakni mendorong individu untuk meraih pengetahuan atau keteramppilan yang lebih baik daripada pengetahuan atau keterampilan yang sudah dimilikinya.

Posisi atau sifat pengalamn belajar dalam kontinumm proses belajar dapat mempengaruhi beberapa hal sebagai berikut :
1.      Persiapan dan orientasi bagi proses belajar
2.      Suasana dan kecepatan belajar
3.      Peran dan sikap pembimbing
4.      Peran dan sikap peserta didik
5.      Metode yang diterapkan agar usaha belajar berhasil
Pemilihan Jenis Pertemuan
1.      Institusi
Adalah terjemahan dari institution. Mereka yang ikut dalam institusi adalah orang yang tertarik dalam bidang khusus.
Suatu institusi memerlukan pengorganisasian dan tindak lanjut supervisi yang baik dengan dipimpin oleh orang yang ahli dalam melaksanakan program dan mendelegasikan tanggung jawab sehingga mampu menggunakan berbagai macam teknik kelompok untuk mendorong partisipasi individu. Suatu institusi harus ada perencanaan, panitia pelaksana, dan evaluasi akhir.
Keterbatasan institusi yakni tujuan akhirnya sering tidak tercapai. Dikarenakan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mengorganisasikan suatu institusi dan melihat perkembangannya, ada beberapa perencana yang tidak mau menyisihkan waktunya untuk keperluan itu.
2.      Konvensi
Konvensi seperti institusi, adalah kumpulan dari peserta. Bedanya adalah peserta datang dari kelompok lokal yang yang merupakan organisasi orangtua baik dari tingkat kabupaten, provinsi ataupun tingkat nasional.
Salah satu manfaat utama konvensi adalah memberikan peserta secara individual kesempatan melihat organisasi sebagi suatu badan penting dimana ia mengidentifikasikan dirinya.
Kelemahan konvensi adalah jika pelaksanaan  kurnag baik, maka tidak dapat memberrikan motivasi kepada peserta. Ada kemungkinan manipulasi di belakang layar dan aksi mob akan mengganggu jalannya secar normal.


3.      Konferensi
Konferensi adalah pertemuan dalam kelompok  besar maupun  kelompok kecil. Jumlah peserta dalam kelompok besar maupun kelompok kecil 2-50 orangg. Biasanya, jumlah peserta konferensi tidak sebanyak peserta institusi. Ciri khusus konferensi yang lain adalahdiikuti dengan kata sebuatan yang menunjukkan   tema konferensi.
4.      Lokakarya (workshop)
Seperti yang tersirat, lokakarya berarti kerja. Lokakarya adalah pertemuan orang yang bekerja sama dalam kelompok kecil, biasanya dibatasi oleh masalah yang berasal dari mereka sendiri. Susuann acara lokakarya meliputi identifikasi masalah dengan menggunakan referrensi dan materi latar belakang yang cukup tersedia.
Lamanya lokakarya tergantung pada besarnya tugas yang harus diselesaikan. Jangka waktu bervariasi antara tiga hari sampai tiga minggu. Jumlah staf pelaksana bervariasi dari satu sampai lima atu enam orang.
Dalam lokakarya orang yang diundang terbatas, kecuali jiak peserta dapat terus hadir mulai dari lokakarya dimulai sampai selesai. Lokakarya memerlukan perencanaan sedemikian rupa sehingga peserta tidak hanya menerima begitu saja apa yang diputuskan tanpa banyak berpikir dan menjadi orang luar, tetapi peserta dapat terlibat secra penuh dan dapat mengembangkan diri.
5.      Seminar
Seminar secara umum dikenal sebagia  lembaga belajar. Istilah yang sangat biasa digunakan dalam kampus. Jumlah peserta biasanya sangat sedikit, mungkin tidak lebih dari lima puluh orang. Maksud seminar adalah untuk mempelajari ssubjek dibawah   seorang pemimpin yang menguasai bidang yang diseminarkan.
Salah satu pembatas dalam jenis pertemuan ini adalah pendeknya waktu (biasanya satu atau dua jam) untuk mengembangkan suatu ide atau konsep. Seminar tidak dapat digunakan secara universal karena beragamnnya latr belakang orang.
6.      Kursus kilat
Kursus kilat merupakan institusi yang sangat intensif selama satu hari atau lebih tentang beberapa subjek khusus. Kursus tersebut terbatas bagi kelompok   khusus dan temanya    jarang sekali mempunyai daya tarik yang universal. Sulit bagi perencana untuk     mengembangkan program yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan setiap ornag yang terkait.
7.      Kuliah Bersambung
Kuliah bersambung adalah suatu rangkaian penyajianyang diberikan oleh dosen dengan periode waktu satu kali per hari satu kali per minggu atau satu kali per tahun.
Keterbatasan kuliah bersambung adalah dosen harus bekerja keras untuk mempersiapkan materinya. Ia tidak pernah yakin dapat mencapai oang dan sering harus “belajar bekerja keras” karena pengalaman menurunnya jumlah hadirin.
8.      Kelas formal
Kelas formal dalam pendidikan orang dewasa biasanay bergabung dengan program sekolah. Mereka yang hadir telah menyatakan minat mereka dan telah mendaftar, membayar uang pendaftaran dan setuju terikat denga peraturan program institusi.
9.      Diskusi Terbuka
Diskusi terbuka dianggap sebagai salah satu jenis pendidikan orang dewasa yang sangat penting. Tersirat bahwa mereka yang berperan aktif adalah orangg yang cukup ahli di dialm proses kelompok untuk memanfaatkan teknik secara penuh.
Merencanakan Pertemuan
1.      Tahap pendahuluan untuk menghbungi orang
2.      Cara menerima peserta
3.      Apa yang akan terjadi dalam pertemuan
4.      Cara mengevaluasi pertemuan

Senin, 17 Maret 2014

[PAEDAGOGI] PROFIL GURU



PROFIL GURU

Pendidikan guru
            Pendidikan prajabatan guru (praservice teacher eduacation), mengacu pada kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk membekali calon guru dengan pengetahuan, sikap, perilaku dan  keterampilan yang mereka butuhkan untuk melakukan tugas-tugas secara efektif dalam kelas, sekolah, dan masyarakat luas setelah mereka menjalankan tugas sesungguhnya.
Proses pengelolaan guru, mulai dari pendidikan prajabatan sampai dengan promosi secara umum dibedakan seperti berikut ini.
a.       Pendidikan yang ditempuh melalui perguruan tinggi yang memiliki prograam pengadaan tenaga guru atau program studi di universitas untuk mencapai program sarjana.
b.      Pendidikan profesi yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan kefropesian pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah dan terakresitasi.
c.       Induksi atau proses bimbingan dan pelatihan pada tahun pertama menjalankan tugas mengajar di sekolah dibawah bantuan mentor atau guru senior.
d.      Pengembangan profesional guru secara berkelanjutan berrupa proses pelayanan pengembangan keprofesian guru secara terus menerus termasuk usaha guru mengembangkan dirinya sendiri.
e.       Pengembangan karir guru, berupa kenaikan pangkat, penugasan dan atau promosi.

Calon Guru
            Secara umum kurikulum pendidikan bagi calon guru dapat dibagi kedalam beberapa ranah .
a.       Pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan filsafat pendidikan, sejarah pendidikan, psikologi pendidikan dan sosioogi pendidikan.
b.      Pengetahuan yang berrkaitan dengan proses pembelajaran dan evaluasi pendidikan serta pengembangan ilmu.
c.       Pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan bidang studi bagi calon guru bidang studi dan kegurukelasan bagi calon guru kelas.
d.      Pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh melalui praktek mengajar di kelas atau bentuk lain dari prakitik pendidikan.

Membangun Keyakinan
Ada dua hal yang perrlu diperhatikan dalam memotivasi minat dan keyakinan calon guru selama menjalani pendidikan  persiapan :
1.      Pekerjaan yang ada menunujukkan   bahwa calon masuk kedalam program pendidikan guru dengan seperangkat keyakinan tentang mengajar, ruang kelas, dan pengalaman pendidikan mereka sendiri.
2.      Sebagian besar keyakinan guru bekerja didasarkan pada pendidikan dalam jabatan, bukan dari pendidikan prajabatan yang memang kerap menimbulkan masalah.



GURU FRUSTASI DAN GURU YANG BAIK

Sifat Guru Frustasi
Berikut ini ciri-ciri guru y ang menyebabkan siswanya frustasi akibat kinerja guru yang buruk ketika melaksanakan proses pembelajaran :
1.      Pandangan negatif terhadap kegiatan mengajar atau pekerjaan mereka
2.      Sibuk bekerja dan kurangnya varietas dalam kegiatan kelas.
3.      Kecongkakan
4.      Kurangnya pengetahuan
5.      Tidak mengenal banyak tentang siswanya
6.      Keengganan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sisiwa
7.      Apati

Guru yang Baik
1.      Memiliki kesadaran akan tujuan
2.      Memiliki harapan akan keberhasilan bagi semua siswa
3.      Mentoleransi ambiguitas
4.      Menunjukkan kemauan beradaptasi dan berubah untuk memenuhi kebutuhan sisiwa
5.      Merasa tidak nyaman jika  kurangg mengetahui
6.      Mencerminkan komitmen pada pekerjaan mereka
7.      Belajar dari berbagai model
8.      Menikmati pekerjaan dan sisiwa mereka

Top 10 Kualitas Guru yang Baik
1.      Confidence atau keyakinan diri sendiri
2.      Patience atau kesabaran
3.      True compassion for their students atau memiliki rasa kasih sayang sejati pada sisiwanya
4.      Understanding atau pemahaman
5.      The ability to look at life in differet way and to explain a topic in a different way atau kemampuan meliahat kehidupan dengan cara yang berbeda  dan menjelaskan topik dengan cara yang berbeda
6.      Dedication to excellence atau dedikasi untuk keunggulan
7.      Unwavering supportatau teguh dalam memberikan dukungan
8.      Willingness to help student achieve atau kesediaan untuk membantu siswa mencapai prestasi
9.      Pride in students’s accomplishments  atau bangga atas prestasi siswa
10.  Passion for life atau bergairanh untuk hidup

Rabu, 12 Maret 2014

[ANDRAGOGI] PROSES POD



PROSES BELAJAR MENGAJAR ORANG DEWASA

A.      Tahap Proses Belajar
Proses belajar terjadi dalam diri seseorang yang sedang melakukan belajar tanpa terlihat secara lahiriah, yang disebut dengan proses intern. Sedangkan yang tampak dari luar adalah proses ekstern yang merupakan pencerminan terjadinya proses intern dalam diri peserta didik dan merrupakan indikator yang menunjukkanapakah dalam diri seseorang telah terjadi proses belajr atau tidak.
Proses belajar seseorang melalui 6 tahapan, yaitu :
1.       Motivasi
Yaitu keninginan untuk mencapai suatu hal  atau minat untuk belajar pada saat itu dan motivasi jangka panjang dapat berupa keinginan mendapat nilai ujian yang baik, keinginan berprestasi dan sebagainya.

2.       Perhatian pada pelajaran
Cara menarik perrhatian menurut Roeijakkersd :
-          Membuat variasi tempo mengajar, nada, suara, gerakan dan teknik mengajar
-          Penyisipan istirahat sejenak pada saat tertentu
-          Mengajukan dan menjawab perrtanyaan.

3.       Menerima dan mengingat
Faktor-faktor yang mempengaruhi menerima dan mengingat :
-          Struktur
-          Deretan
-          Makna
-          Pengulangan
-          Interverensi

4.       Reproduksi
Informasi yang makin mengesankan makin mudah diproduksi. Suatu informasi kan lebih mengesankan jika informasi tersebut :
-          Jelas strukturnya
-          Jelas garis arahnya
-          Diberikan dengan cara yang menyentuh perasaan dengan contoh nyata dan menggunakan alat peraga.

5.       Generalisasi
Adalah penerapan hal yang telah dipelajari dari situasi yang satu ke situasi yang lain.

6.       Melaksanakan tugas belajar dan umpan balik
Bentuk tes bermacam-macam, dapat secara tertulis seperti esai, pilihan ganda, memsangkan, benar-salah, isisan dan dapat pula secara lisan.

B.      Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari peserta didik yang terbagi atas dua yaitu fisik dan non fisik. Faktor internal fisik yaitu umur, pendengaran dan penglihatan. Faktor internal non fisik yaitu tingkat aspirasi, bakat dan lain-lain.

C.      Ciri-ciri Belajar orang dewasa
1.       Motivasi berasal dari dalam diri
2.       Belajar jika beranfaat bagi dirinya
3.       Belajar jika pendapatnya dihormati
4.       Adanya saling perrcaya antar pembimbing dan peserta didik
5.       Mengharapkan suasana belajar yang menantang dan menyenangkan
6.       Dll

D.      Suasana belajar yang kondusif
1.       Mendorong peserta didik untuk aktif dna mengembangkan bakat
2.       Suasana saling menghormati dan menghargai
3.       Suasana saling percaya dan terbuka
4.       Suasana penemuan diri
5.       Suasan tidak mengancam
6.       Dll

E.       Fungsi Pendidik
1.       Penyebar pengetahuan
2.       Pelatih keterampilan
3.       Perancang pengalman belajar
4.       Pelancar proses belajar
5.       Sumber belajar
6.       Dll.

F.       Sikap Pendidik
1.       Bekerja dengan suasana hati yang menyenangkan
2.       Tenggang rasa
3.       Wajar
4.       Repek
5.       Komitmen terhadap keehadiran
6.       Dll

G.     Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan fungsi pendidik
1.       Karakterisitik Program Pendidikan
-          Tujuan dan rancangan pendidikan
-          Lama pendidikan
-          Harapan penyelenggara
2.       Karakterisitk peserta didik
-          Komposisi peserta didik
-          Harapan peserta didik
3.       Karakterisitk Pendidik
-          Profesi pendidik
-          Keadaan pendidik

PERENCANAAN PENDIDIKAN ORANG DEWASA
A.      Komponen Perencanaan Pendidikan
1.       Peserta didik
2.       Tujuan belajar
3.       Sumber belajar
4.       Kurikulum
5.       Organisasi pelaksana
6.       Kondisi masyarakat setempat
7.       Kemanfaatan langsung
8.       Sruktur organisasi

B.      Perencanaan Partisipatif
1.       Prinsip perencanaan partisipatif
-          Hubungan dengan masyarakat
-          Partisipan
-          Teknik kerja kelompok
-          Ramalan dan pembuatan program
-          Pengambilan keputusan
2.       Prosedur perencanaan partisipatif
-          Menentukan kebutuhan atas dasar antisipasi terhadap perubahan lingkungan
-          Melakukan ramalan dan menentukan program
-          Menspesifikan tujuan
-          Menentukan standar performansi
-          Menentukan alat pemecahan

C.      Peristiwa Pengajaran
Perisitiwa pengajaran mempunyai fungsi sebagai berikut :
-          Memperoleh perhatian peserta didik
-          Memberi tahu tujuan khusus pengajaran kepada peserta didik
-          Menyajikan materi pelajaran
-          Memberi bimbingan belajar
-          Dll

D.      Rancangan Pengajaran
1.       Identifikasi tujuan umum pengajaran
Kriteria tujuan umum :
-          Pernyataan umum dan jelas tentang hasil belajar
-          Penjelasan tentang hal yang akan dicapai peserta didik
-          Berhubungan dengan kebutuhan yang telah ditetapkan
-          Dapat dicapai dengan baik

2.       Melakukan analisis pengajaran
Prosedurnya terdiri atas dua langkah :
1.       Mengklasifikasikan tjuan umum ke dalm domain pengajaran
2.       Menentukan langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut
Jenis analisis pengajaran : prosedural, hirarki dan kluster.
3.         Identifikasi tingkah laku dasar dan ciri-ciri peserta didik
Tingkah laku yang dimaksud adalah keterampilan khusus yang harus diperagakan oleh setiap peserta didik pada saat awal kegiatan pengajaran dan harus dirumuskan sebagai subketerampilan dalam analisi pengajaran.

4.         Merumuskan tujuan Performance
-          Ranak kognitif
-          Ranah afektif
-          Ranah psikomotor

5.         Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
4 jenis tes acuan patokan :
-          Tes masuk
-          Tes awal
-          Teskemajuan
-          Tes akhir

6.         Mengembangkan strategi pengajaran
5 komponen utama dalam strategi pengajaran :
-          Aktivitas prapengajaran (pendahuluan)
-          Penyajian informasi
-          Partisipasi pesrta didik
-          Testing
-          Lanjutan

7.         Mengembangkan dan meilih materi pengajaran
Komponen yang terdapat dalam setiap acuan pengajaran (Hartatik) :
-          Petunjuk pengajaran
-          Materi pengajaran
-          Tes
-          Petunjuk bagi pendidik dan pembimbing

8.         Merancang dan mengevaluasi formatif
Evaluasi formatif dapat dilaksanakan dengan 3 langkah :
-          Evaluasi perorangan atau evaluasi klinik
-          Evaluasi kelompok kecil
-          Evaluasi lapangan

9.         Merevisi materi pengajaran
Setelah memperoleh semua data evaluasi formatif, langkah selanjutnya adalah menentukan bagian mana saja ynag perlu direvisi. Tabel yang paling baik untuk mengenrjakan revisi materi pengajaran adalah tabel yang berisi nilai tes masuk, tes awal dan tes akhir.

10.      Merancang dan melkaukan evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah suatu proses evaluasi versi final satuan acara pengajaran, pengumpulan data untuk menentukan efisisensi dan efektivitas satuan acara pengajaran. Penilaian dapat dilakukan dengan cara :
-          Persiapan instrmen evaluasi
-          Catat nilai dari semua peserta didik lalu simpulkan
-          Mengubah nilai skor menjadi value