Blogger Widgets
Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Minggu, 06 April 2014

[PAEDAGOGI] PAEDAGOGI TERTINDAS

PAEDAGOGI TERTINDAS
Ringkasan teori paedagogi tertindas
a.       Pembenaran untuk paedagogi kaum tertindas
Freire menempatkan pedagogi dimana individu belajar untuk menumbuhkan pertumbuhan sendiri melalui situasi kehidupan sehari-hari yang memberikan manfaat bagi pengalaman belajar. Ini bukan paedagogi untuk orang tertindas, malinkan pedagogi kaum tertindas. Subjek harus membangun realitas dari keadaan yang menimbulkan peristiwa hiduonya sehari-hari.
Metode belajar Paulo Freire mengharuskan siswa untuk melakukan lebih dari sekedar mereproduksi kata-kata yang sudah ada. Tetapi menciptakan kata-kata sendiri, kata-kata yang memungkinkan mereka menyadari keadaan mereka, tetapi tidak melakukan upaya untuk memperjuangkan emansipasinya sendiri. Tanpa ini, beberapa orang mendapatkan semacam kesadarna naif dimana mereka menyadari keadaan mereka, tetapi tidak melakukan upaya untuk mengbahnya: mereka mengambil sikap koknformis dan memeprtimbangkan situasi normal mereka, bahkan ke titik pendukung sendiri.
Metode yang diusulkan Freire menyiratkan dua momen yang berbeda dan berurutan.
1.       Melibatkan orang menjadi sadar akan kenyataan bahwa individu hidup sebagai subjek tertindas yang tunduk pada keputusan penindas yang bersifat memaksakan.
2.       Merujuk pada inisiatif kaum tertindas untuk melawan dan membebaskan diri dari penindas.

b.      Konsep perbankan pendidikan sebagi instrumen penindasan
Konsep ini sangat problematik dilihat dari sisi pendidikan dan kebebasan. Konsep bank pendidikan dan dikotomi guru dan siswa. Problematiknya terletak pada upaya mengatasi dikotomi pendidik dan peserta didik. Disini tidak ada orang yang mendidik orang lain. Tidak juga ada yang mendidik dirinya sendiri. Orang saling mendidik satu sama lain melalui interaksi di dunia mereka. Manusia sebagai mahluk yang tidaklengkap, sadar akan ketidaklengkapan dan melakukan pencarian identitas untuk menjadi lebih dibandingkan dengan yang lain.
Praktek pembelajaran masih menekankan pada ceramah dan menghafal secara berlebihan dengan analisis sedikit mengenai apa pentingnya yang sedang dihafal.
Freire menggambarkan situasi ini sebagi salah satu diman sisa dilihat sebagai wadah dimana pengetahuan dapat disimpan. Guru adalah deposan dan bahwa pengetahuan dapat disetorkan setiap hari. Upaya konsep perbankan pendidikan untuk mengubah pikiran individu sehingga mereka akan beradaptasi dengan lebih baik dengan situasi aktual dan dengan lebih mudah didominasi oleh mereka. Siswa menjadi lebih pasif, semakin mereka akan beradaptasi, semakin kreativitas mereka akan berkurang dengan meningkatkan kenaifan mereka yang menciptakan kondisi yang dibutuhkan bagi kelompok penindas untuk muncul sebagi dermawan yang murh hati. Ketika individu tidak berjuang untuk kepentingan dan emansipasi budaya dan sosial, tampaknya dia telah kehilangn kasih hidupnya.


c.       Antidialogsitas (antidialogicity) dan Dialogsitas (dialogicity)
Teori tindakan antidialogikal dankarakteristiknya :
-          Penaklukan
-          Devisi
-          Manipulasi
-          Invasi budaya
Teori tindakan dialogis dan karakteristiknya :
-          Kolaborasi
-          Serikat
-          Organisasi
-          Budaya sintesis
Penindas menggunakan antidialogisitas dalam berbagai cara untuk mempertahankan status quo. Dia mengalahkan yang tertindas dengan dialok yang selalu sepihak, mengubah proses komunikasi menjadi tindakan necrophilia.
Penindas juga berusaha mencegah orang-orang mempersatukan melaui dialog. Dalam wacana implisit mereka memperingatkan bahwa hal itu dapat membahayakan perdamaian “sosial” untuk berbicara kepada yang tertindas tentang konsep serikat buruh dan organisasi.
Salah satu kegiatan utama mereka adalah melemahkan tertindas melalui keterasingan dengan gagasan bahwa hal ini akan menyebabkan perpecahan internal dan dengan cara ini situasi akan tetap stabil.
Sedangkan karakteristik doalogis adalah sintesis budaya yang terjadi sering dengan investigasi topik generatif. Sintesis ini mencoba untuk mengatasi kegiatan antagonistik, dimulai oleh kelompok oenindas dan berjalan lebih dalam dari induksi belaka.

0 komentar:

Posting Komentar