Blogger Widgets
Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Rabu, 26 Februari 2014

[PAEDAGOGI] AHLI PEDAGOGI



BAGIAN 2
Mengajar, Ahli Pedagogi, dan Paradigma Belajar
1.       Definisi
Kata “ajar” bermakana memberi petunjuk atau menyampaiakan informasi, pengalaman, pengetahuan dan sejenisnya kepada subjek tertentu diketahui dan dipahami. Mengajar bermakana tindakan seseorang atau tim dalam memberi petunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan dan sejenisnya kepada subjek didik tertentu agar mereka mengetahui dan memahaminya sesuai denga tujuan yang dikehendaki. Pengajaran adalah semua proses tindakan yang terjadi dalam kerangka kegiatan mengajar. Kegiatan ini mulai dari merencanakan, melaksanakan, menilai, menganalisis hasil, melakukan refleksi, dan membuat tindak lanjut bagi perbuatan mengajar lainnya.
Elemen yang ada dalam mengeajr meliputi tujuan, bahan ajar, interaksi guru siswa dengan perekat kemampuan pengelolaan kelas dengan hasil belajar sebagai produknya.
                                Kekeliruan Istilah
       Istilah mengajar merujuk pada tugas utama guru didalam kelas meski tanpa menafikan tugas siswa. Istilah belajar merujuk pada tugas utama siswa baik dalam maupun diluar kelas. Istilah pengajaran bermakna interaksi guru dengan siswa namun guru lebih dominan. Pembelajaran juga mendukung makna interaksi guru dengan siswa namun keduanya memiliki peran penting bahkan condong mengarah pada “berpusat pada siswa”.
2.       Menginspirasi Siswa
Berdasarkan hassil kajian terhadap beberapa referensi, guru dengan kemampuan mengajar yang unggul memiliki karakteristik sebagai berikut  :
Ahli Pedagogis :
-          Menetapkan tujuan-tujuan pembelajaran yang sesuai dan mampu mengkomunikasikannya dengan jelas ;
-          Menunjukkan sikap positif dan kepercayaan terhada siswa, serta secara kontinyu bekerja untuk mengatasi kendala yang mungkin menghambat kemajuan belajar;
-          Mengevaluasi dan menilai secara adil dan cepat;
-          Mendorong siswa berpikir dan memberdayakan diri untuk menemukan kreativitas mereka sendiri.

3.       Perspektif dan Strategi
Guru yang memiliki perspektif adalah mereka yang berpengalaman dalam pengaturan sekolah dan memiliki struktur konseptual untuk memahami peristiwa di kelas. Guru semacam inibiasanya sudah berpengalaman dan mampu mengelaborasi secara baik materi pembelajaran.
Istilah “strategi” mengacu pada rencana dan serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memfasilitasi jenis pembelajaran terrtentu. Istilah strategi pembelajaran disini sesungguhnya sering dipertukarkan dengan metode, namun penggunaannya yang sering berbeda.
Perbedaan Paedagogi dan Andragogi

Andragogi
Paedagogi
Pembelajar disebut “peserta didik” atau “warga belajar”
Pembelajar disebut “siswa” atau “anak didik“
Gaya belajar independent
Gaya belajar dependent
Tujuan fleksibel
Tujuan ditentukan sebelumnya
Diasumsikan bahwa peserta didik memiliki pengalaman untuk berkontribusi
Diasumsikan bahwa sisiwa tidak berpengalaman dan kurnag informasi
Menggunakan metode pelatihan aktif
Metode pelatihan pasif
Pembelajar mempengaruhi waktu dan kecepatan
Guru mengontrol waktu dan kecepatan
Keterlibatan atau kontribusi peserta sangat penting
Peserta berrkontribusi sedikit pengalaman
Belajar terpusat pada masalah kehidupan nyata
Belajar berpusat pada isi atau pengetahuan teoritis
Peserta dianggap sumber daya utama untuk ide dan contoh
Guru sebagai sumber daya yang memberikan ide dan contoh


Dari Pedagogi dan Andragogi ke Heutagogi


1.       Belajar cara Belajar
Dibidang pendidikan heutagogi, konspe yang perrtama kali diciptakan oleh Stewart dari Southern cross university, merupakan studi tentang belajar yang ditentukan oleh diri pembelajar sendiri

Belajar Benar-benar Belajar
                Pendidikan secara tradisional nyaris selalu dilihat sebagai hubungan pedagogis antar guru dan pelajar. Guru yang selalu memutuskan apa yang pelajar harus tahu dan bagaimana pengetahuan dan keterampilan yang harus diajarkan.
                Sementara konsep andragogi memberikan pendekatan yang berguna untuk meningkatkan metodologi pendidikan dan memang telah diterima hampir secara universal meski masih memiliki konotasi dari hubungan guru dengan peserta didik. Heutagogi karenanya merupakan suatu studi tentang pembelajaran yang ditentukan secara mandiri oleh pembelajar, dapat dilihat sebagai suatu perkembangan alamiah dari metodoolgi pendidikan sebelumnya-terutama dari pengembangan kemampuan-dan mungkin menyediakan pendekatan optimal untuk belajar di abad ke dua puluh satu.

0 komentar:

Posting Komentar