Blogger Widgets
Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Selasa, 08 Oktober 2013

PERANAN KELUARGA DALAM MENGEMBANGKAN BAKAT DAN KREATIVITAS ANAK

PERANAN KELUARGA DALAM MENGEMBANGKAN BAKAT DAN KREATIVITAS ANAK

1.       Teori Persimpangan Kreativitas (Creativity Intersection)
Dalam membantu anak mewujudkan kreativitas mereka,anak perlu dilatih dalam keterampilan tertentu sesuai dengan minat pribadinya dan diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat atau talenta mereka .Pendidik terutama orangtua perlu menciptakan iklm yang merangsang pemikiran dan keterampilan kreatif anak,serta menyediakan saran dan prasarana.
  Keberhasilan kreatif adalah persimpangan (interection) antara keterampilan anak dalam bidang tertentu (domain skill),keterampilan berfikir dan bekerja kreatif  dan  motivasi intrinsik ,dapat juga disebut motivasi batin (Amabile).

2.       Karakteristik Keluarga yang Kreatif
a.       Penelitian Dacey
Dacey(1989) telah melakukan penelitian di Inggris terhadap kehidupan keluarga yang berbeda  dari keluarga biasa.
Untuk menentukan tingkat kretaivitas,setiap orang diminta untuk menggambarkan dan bila mungkin menunjukkan bukti dari produksi kreativitas  diri sendiri dan dari anggota keluarga yang lain (yang terakhir untuk tujuan keabsahan silang-cross validation).Karya kreatif tersebut dinilai tim riset (korelasi keandalan antar penilai rata-rata).Menurut Amabile suatu produk adalah kreatif sejauh mana pengamat yang sesuai ssecara terpisah menilainya sebagai kreatif .Pengamat yang sesuai adalah mereka paham mengenai bidang yang berkaitan dengan produk yang dihasilkan.
Empat jenis kretaivitas,sesuai dengan empat bidang konten Struktur Intelek Guilfford yaitu figural,simbolis ,semantis,sosial dinilai menurut skala 1-9.

Data yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari studi ialah :
1.       Korelassi antarates kreativitas dan penilaian karya kreatif .
2.       Perbedaan nilai rata-rata (t-test) antara sampel yang kreatif dan sampel  yang tidak dinilai kreatif.
3.       Jawaban terhadap 42 perrtanyaan wawancara dianalisis secara kualitatif .
4.       Orang tua dari 25 remaja yang paling kreatif diminta untuk mendiskusikan berbagai topik berkenaan dengan apa yang menghasilkan anak yang kreatif.
Kesimpulan yang Ditarik dari studi ini :
1.       Faktor Genetis Versus Lingkungan
Dalam keluarag yang dipiih karna salah seorang dari orangtua dinilai sangat kreatif,lebih dariseparo anak mereka juga diaas rata-rata dalam kreativitas.
2.       Aturan perilaku
Orang tua dari remaja kreatif tidak banyak menetukan aturan perilaku didalam keluarga .
3.       Tes Kreativitas sebagai Prediktor Prestasi Kreatif Remaja
Dugaan yang kuat ialah bahwa krativitass merupakan “trait “ yang realtif kurang stabil,terutama pada masa remaja.
4.       Masa Kritis
Cukup banyak subjek dari sampel menyatakan pernah mengalami ‘saat kritis’ dalam hidup merreka ,kala mana karena macam-macam sebab citra diri mereka terbuka untuk perrubahan.
5.       Humor
Bercanda,berrolok-olok dan memperdayakan sebagai lelucon ,biasa terjadi pada keluarga kreatif.  
6.       Ciri-ciri Menonjol Lainnnya
Bertentangan dengan pendapat stereotipe,anak-anak kreatif melihat dirinya mudah bergaul dengan orang lain dan menilai tinggi ciri ini.
7.       Perumahan
Kebanyakan dari keluarga kreatif menempati rumah yang jauh berbeda dari rumah-rumah orang lain.
8.       Pengakuan dan Penguatan apda Usia Dini
Orang tua dalam studi ini diminta menyatakan pada usia berapa merreka pertama kali menduga bahwa anak mereka memiliki kemampuan yang luar biasa dan apa yang membuat mereka berfikir demikian.
9.       Gaya Hidup Orangtua
Kebanyakan orangtua dari keluarga kreatif dapat menceritakan salah satu aspek dari kehidupan mereka yang tidak biasa .
10.   Trauma
Anak kreatif lebih banyak mengalami trauma daripada anak biasa;perristiwa yang menyebabkan kesedihan,kemarahan atau keduanyadan amat mengganggu kehidupan anak,
11.   Dampak dari Sekolah
Baikanak maupun orangtua dalam studi ini semua sepakat bahwa hanya sedikit sekolah yang mempunyai  dampak terhadap  pengembangan kreativitas anak.
12.   Bekerja Keras
Ungkapan Thomas Edison ,bahwa kreativitas itu”one part inspiratioin and 99 parts pespiration” .
13.   Dominasi Literal
Kekidalan lebih banyak ditemukan pada pribadi-pribadi kreatif ,karena merrupakan petunjuk bahwa mereka lebih dikuasai oleh belahan otak kanan.
14.   Perbedaan Jenis Kelamin
Meskipun dalam studi ini ayah mencapai skor lebih tinggi daripada ibu hampir dalam semua kategori ,gender dari sampel remaja tidak menunjukkan perbedaan yang nyata  dalam nilai kreativitas.
15.   Penilaian Orangtua Mengenai Kreativitas Anak
16.   Jumlah Koleksi
Makin ttinggi kreativitas remaja,makin banyak jumlah koleksi mereka .Koleksi ini tidak biasa (lazim) pada umur mereka.


b.      Hubungan Antara Latar Belakang Keluarga dan Kinerja Anak
        Pada umumnya tampak bahwa makin tinggi tingkat pendidikan orangtua,makin baik prestasi anak.
Bahasa apa yang dipakai di rumah ,apakah bahsa Indonesia ,bahsa daerah atau campuran tidak tampak hubungan dengan kinerja anak.
Sejauh mana keluarga mampu menyediakan fasilitas tertentu untuk anak menunjukkan hubungan positif dengan tingkat kinerja anak .
        Hasil-hasil pada umumnya memperkuat teori-teoridimana krreativitas dikonsepsikan sebagai bertentangan dengan sifat otoriter ,bahwa kreativitas dapat berkembang dalam suasana non-otoriter yang memungkinkan individu untuk berrfikir dan menyatakan diri secara bebas ,dan dimana sumberr dari perrtimbngan eveluatif adlah internal.
c.       Studi tentang Keluarga Anak berbakat di Indonesia
        Hasil studi ini menunjukkan bahwa orangtua anak berbakat mempunyai tingkat pendidikan ,jabatan profesioanl,dan penghasilan yang lebih tinggi .lebih banyak dari mereka yang mempunyai hobi membaca,walaupun secar umum kebiasaan membaca semua orangtua belum tinggi.
        Sehubungan dengan ciri-ciri  anak yang menurut orangtua perrlu dikembangkan ,dalam penelitian ini nyata bahwa orangtua anak berbakat lebih mementingkan ciri”ketekunan”dan “inisiatif” dibandingkan orangtua kelompok anak dengan kecerdasan rata-rata.Inisiatif memang merupakan ciri anak berbakat ,seperti dinyatakan oleh Briet :”..a self-initiated student,usually needing little help in knowing what to do ;starts on his own;pursues  individual interest and seeks own direction”
Penelitian di luar negeri mengenaikeluarga nak berbakat dan kreatif menunjukkan bahwa anak-anak tersebut:”Come from family background characterized by lack of overdependence of children on parents and stress of conformity by parents”
d.      Penelitian tentang Latar Belakang Keluarga Finalis LKIR/LPIR
Dedi Supriadi (1994) telah melakukan penelitian tentang perubah pribadi dan lingkunagn keluarga para finalis Lomba karya Ilmiah Remaja(LKIR) dan Lomba Penelitian Ilmiah Remaj (LPIR).
Hasil studi ini mengungkapkan sebagian besar finalis LKIR dan LPIR adalah  laki-laki ,anak pertama ddan kedua mempunyai orangtua berpendidikan dan bepenghasilan baik,menempuh pendidikannya di kota ,berasal dari keluarga ddengan iklim kehidupan yang baik ,memiliki pengalaman bermakna yang kaya dalam hidupnya .Secara umum,mereka memilki latar belakang kehidupan dan lingkungan yang lebih unggul daripada kelompok pembanding . 
e.      Dampak Sikap Orangtua Terhadap Kreativitas Anak
1.       Beberapa Faktor penentu
Beberapa faktor yang menentukan menurut Amabile ialah:
-          Kebebasan
-          Respect
-          Kedekatan emosional yang Sedang
-          Prestasi,bukan Angka
-          Orangtua Aktif dan Mandiri
-          Menghargai Kreativitas
2.       Orangtua sebagai Model
Penelitian menunjukkan bahwa anak kreatif mengidentifikasi diri dengan banyak orang dewassa dari dua jenis kelamin,dan bahwa komunikasi dengan orang dewasa yang menarik,aktif,dan berprestasi dapat merangssang kreativitas anak.
Semua orang dewasa dapat menjadi model bagi anak: guru,anggota keluarga,teman ornagtua,atau kakek-nenek .tetapi modelyang paling penting ialaih orangtua yang kretaif yang memutuskan perhatian terhadap bidang inatnya ,yang menunjukkan keahlian dan disiplin diri dalam bekerja ,semangat dan motivasi intrinsik.
Kreativitas anak akan berkembang jika baik orang dewasa maupun anak mempunyai kebiasaan-kebiasaan kreatif.
3.       Sikap Orangtua yang Menunjang dan yang Tidak Menunjang Pengembangan Kreatif Anak
Sikap orangtua yang memupuk kreativitass anak,ialah:
-          Menghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk mengungkapkannya;
-          Memberi waktu kepada anka untuk berfikir,merenung dan berkhayal;
-          Membiarkan anak mengambil keputusan sendiri;
-          Mendorong kemelitan anak ,untuk menjajaki dan memperrtanyakan banyak hal;
-          Menunjang dan mendorong kegiatan anak;
-          Menikmati keberadaannya bersama anak

                                                Sikap Orangtua yang tidak menunjang pengembangan Kreativitas Anak ialah:
-          Mengatakan kepada anak bahwa ia dihukum jika ia berbuat salah
-          Tidak membolehkan anak menjadimarah terhadap orangtua
-          Tidak membolehkan anak mempertanyakn keputusan orangtua;
-          Orangtua ketat mengawasi kegiatan anak;
-          Orangtua tidak sabar dengan anak.

f.        Orangtua sebagai Penddukung Program Anak Berbakat
Orangtua yang memiliki keahlian atau keterampilan khusus dapat membantu mengajar seni,musik atau komputer.Orangtua juga dapat menjadi staf sukarela yang membantu dengan berrperran sebagai turor,mengusahakan transportasi untuk karya wisata  dan mengawali anak pada kunjungan ke tempat –tempat khusus,dan dengan demikian meluaskan kesempatan yang dapt diberrikan sekolah kepada anak berbakat.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Agen TOGEL 4DPOIN,Online Terpercaya.
Minimal Deposit Dan Withdraw 20.000
Keterangan Lebih Lanjut, Anda Bisa Hubungi Disini.
* Pin BBM : D1A279B6
* Pin BBM : 7B83E334
* Whatsapp : +85598291698
* Skype : Poin.4D
* Line : +85598291698

Posting Komentar