Blogger Widgets
Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Minggu, 09 Juni 2013

ANDRAGOGI


Andragogi adalah ilmu atau seni yang membantu orang dewasa belajar. Andragogi adalah kelanjutan dari Paedagogi yang banyak memberikan tanggung jawab segala keputusan tentang pembelajaran kepada gurunya dan meletakan murid sebagai dalam satu peranan yang terikat.
Malcolm Knowles dalam bukunya The ModernPractice for Adult Education menekankan bahwa dasar Andargogi setidaknya ada empat asumsi yaitu; Konsep kemandirian mengatur diri; pengalaman orang dewasa adalah khazanah; kesiapan untuk belajar bergantung pada kebutuhan; dan orientasi pada belajar adalah berpusat pada kehidupan atau masalah.
Lebih rincinya berikut ini:
1. Mandiri (Self Dirrecting)
Mahasiswa seyogyanya dilibatkan dalam proses perencanaan pembelajaran karena dosen hanya berperan sebagai pemandu atau sumber materi. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab bersama antara mahasiswa dan dosen karena dosen menjadi sumber dan katalisator.
2. Banyak dan beragam pengalaman
Keaneka ragaman pengalaman mahasiswa memiliki tiga implikasi:
a. Teknik – teknik partisipatoris yang eksperensial seyogyanya digunakan agar dapat membuka pengalaman – pengalaman mahasiswa
b. Provision seyogyanya dibuat untuk mahasiswa untuk merencanakan bagaimana mengaplikasikan hasil belajarnya ke dalam kehidupan nyata
c. Kegiatan – kegiatan seyogyanya bergabung menjadi satu dan mendorong mahasiswa untuk memperhatikan pengalaman – pengalaman secara objektif dan belajar bagaimana belajar yang sesungguhnya itu dari mereka
3. Siap untuk belajar
Kurikulum diorganisir agar mempertemukan keperdulian kehidupan nyata individu, daripada hanya memenuhi satu tuntutan untuk mensponsori lembaga semata. Konsep kesiapan yang bersifat berkembang seyogyanya dipandang dalam pengelompokan mahasiswa. Bagi sejumlah konsep belajar, kelompok homogen lebih efektif, dan bagi bentuk lain belajar, kelompok heterogen lebih efektif.
4. Berpusat pada kinerja (performance)
Sejumlah implikasi muncul dari pernyataan ini:
a. Dosen mutlak menyesuaikan diri dengan kebutuhan individual dan mengembangkan pengalaman belajar yang relevan dengan kebutuhan
b. Mengorganisir kegiatan belajar mahasiswa yang sesuai dengan konteks wilayah – wilayah masalah, bukan hanya materi mata kuliah
c. Sedini mungkin dalam sesi pembelajaran mahasiswa, harus ada satu proses latihan dimana mahasiswa berkesempatan mengidentifikasi persoalan – persoalan tertentu yang dapat mereka pecahkan dengan lebih memadai.

0 komentar:

Posting Komentar