Paedagogi Tradisional dan Modern
1. Makna
Tradisional
Yaitu
studi tentang bagaimana menjadi guru. Lebih khusus lagi, awalnya kata paedagogi
bermakna cara seorang guru mengajar atau seni mengajar. Belakangan istilah
paedagogi secara umum diberi makna yang lebih luas, yaitu merujuk pada strategi
pembelajran, dengan titik tekan pada
gaya guru dalam mengajar.
Paedagogi berasal dari bahasa Yunani yaitu
paedagogeo, dimana pais genitif, paidos berarti “anak” dan ago berarti
memimpin, secara harfiah paedagogi berarti memimpin anak. Dalam bahasa Yunani
Kuno, umumnya kata paedagogi bermakna seorang budak (pembantu rumah tangga)
yang mengawasi pengajaran tuan atau majikannya.ketika itu, anak perempuan tidak
umum diberi pengajaran khusus. Pembantu rumah tangga ini mengantar, menunggu
dan menemani pulang putra tuannya ke, pada saat, dandari sekolah atau gimnasium
(gym).
Paedagogi berasal dari kata Latin yang bermakna
mengajari anak. Dalam makna moderrn, istilah paedagogi dalam inggris merujuk
kepada seluruh konteks dan sumber daya operasi pengajaran dan pembelajran yang
secara nyata terlibat didalamnya.
Disamping itu, dalam bahasa Inggris istilah pedagogi
digunakan merujuk kepada teori pengajaran dimana guru berusaha memahami bahan
ajar, mengenali siswa dan menentukan cara mengajarnya. Pengenalan teknologi
informasi ke sekolah-sekolah yang mengharuskan perubahan-perubahan dalam
pedagogi.
Tiga
Isu
-
Pedagogi merupakan sebuah proses yang
berrtujuan. Dalam makna umum istilah ini sering digunakan untuk menjelaskan
prinsip dan praktik mengajr anak-anak.
-
Banyak pekerjaan “pedagogi sosial” yang
telah digunakan untuk menggambarkan prinsip mengajar anak-anak dan kaum muda.
-
Sejauh mana pengertian pedagogi telah
dipahami dan dominan mewarnai proses pembelajaran dalam konteks sekolah. Tidak
mungkin persoaln mengajr hanya dikaitkan dengan guru dan sisiwa semata.
Jadi, secara tradisional paedagogi
adalah seni mengajar. Guru yang efektif senantiasa menggunakan alternatif
strategi pembelajaran, karna tidak ada pendekatan tunggal yang universal untuk
semua bahan ajar dan situasi. Strategi yang berbeda digunakan untuk kombinasi
yang berbeda untuk kelompok isswa yang berbeda, yang diharapkan akan dapat
meningkatkan hasil belajar. Strategi ynag lebih cocok untuk mengajarkan
pengetahuan dan keterampilan tertentu berbeda untuk masing-masing siswa.
2. Normatif
vs Pragmatis
Pedagogi
adalah isu strategis utamayang dihadapi profesi guru dan pendidikan umum. Bahan
sajian ini merupakan jalan tengah antar pendekatan normatif yang sering
dipandang kurang implementatif dan pragmatis yang sering kali dipersepsi
sebagai terlalu realitis. Jika pendekatan normatif sering dipandang terallu
utopis dan pendekatan pragmatis sering dipersepsi sama problematisnya dikaitkan
dengan visi dan relevansinya bagi proses belajar mengajar dan belajar di abad
ini,karna itu empat halberrikut ini memerlukan kajian yang lenih mendalam
ketimbang sebatas mendeskripsikan di permukaan.
a. Definisi
dari pemahamn paedagogi,khususnya dari perspektif komparatif. Hingga saat ini
pemehaman mengenai pedagogi sebagai kerangka berpikir dan bertindak mencakup
semua ilmu tentang pengajaran dan pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
b. Munculnya
pedagogi sebagai ilmu interdisipin. Meskipun berada di fase formatif awal,
fitur yang paling mencolok dari pedagogi modern adalah kebangkitannya sebagi
ilmu interdisipline. Perkembangan ini menciptakankondisi untuk melakukan
pembaruan pendekatan ilmiah dalampraktek mengajar.
c. Pedagogi
dankaitannya dengan aspek-aspek ekonomi mengajar dan belajar. Pedagogi
merupakan isu kunci dalm memajukan dan mempromosikan profesi guru untuk
memperbarui apa yang oleh Robertson disebut sebagai “proyek profesional guru”.
d. Faktor-faktor
pendukung dan membatai pengembangan pedagogi. Standar profesioanl dapat
memposisikan kurikulum sebagai pusat pembuatan kebijakan pendidkan.
3. Model
Logika
Baik
sebagai seni maupun sebagai ilmu, pedagogi sesungguhnya adalah model
logika,sebuah alat yang ampuh untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar
di semua satuan pendidkan atau sekolah. Sumbangsih pedagogi harus dilihat dalam
hubungan kausal untuk hal-hal berikut ini.
a. Masukan,
yaitu pengetahuan dan sumber daya, baik pedagogis itu sendiri maupun konten
pengetahuan, yang mendorong standar profesioanl dan mengarah pada praktikdan
peningkatan hasil pembelajaran.
b. Proses,
yaitu transformasi yang paling mungkin untuk meningkatkan hasil-hasil
pembelajaran, misalnya,seperangkat kodifikasi yag jelas, standar profesional
ayng ekspilisit dan fasilitsi belajar yang profesioanl.
c. Hasil,
yaitu meningkatkan hsail pembeljaran untuk semua siswa padda semua satuan pendidikan,
serta hasil belajar guru itu sendiri selaku tenaga profesioanl.
Kajian atas ketiga
komponen diatas, sesungguhnya tidak cukup. Masih diperlukan telaah mendalam dan
berguna untuk lebih memahami dan
mengembangkan pedagogi dan standar pengajaran profesional, terutama berkaitan
dengan tiga hal berikut:
a. Situasi,
berupa fokus, kebutuhan, masalah, atau tantangan yang harus diatasi oleh guru
selama proses pembelajaran.
b. Asumsi,
yaitu teori, nilai, prinsip dan keyakinan yang tersirat dalam inisiatif apapun.
c. Pengaruh eksternal, yaitu politik,sosial,
organisasi dan konteks kebijakan ekonomi yang memungkinkan atau membatasi
pengembangan standar profesioanl, serta praktik dan hasil pembelajaran padda
seluruh sistem atau tingkat sekolah.
Licin dan Samar
Memang,
hingga kini pedagogi masih dipandang sebagai konsep yang licin dan samar-samar.
Hal ini seharusnya tidak terjadi karna ada tradisi penelitian yang kuat
dibidang ini. Namun secara historis, kesulitan dalam mendefinisikan dan
memahami pedagogi telah muncul sejak awal karena posisinya sebagi ilmu atau
teori pada satu sisi dan seni atau praktik mengajar dan belajar pada sisi lain.
Dalam praktek,implementasi
kaidah-kaidah pedagogi berbenturan dengan upaya mempertahankan kekuasaan dan
prestise semu atau terus menerus atau alasan nonakademik lainnya.
4. Pedagogi
Modern
Beberapa
defini yang terkait denga pedagogi :
a. Pengajaran
(teaching), yaitu teknik dan metode
kerja guru dalam mentransformasikan konten pengetahuan, merangsang, mengawasi,
dan memfasilitasi pengembangan sisiwa untuk mencapai tujuan pembelajaran yag
berhasil.
b. Belajar(learning), yaitu proses siswa
mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan
pengentahuan serta keterampilan (seperti penyelidikan, berpikir kritis, kerrja
sam tim, mengorganisasikan dan memecahkan masalah).
c. Hubungan
mengajar dan belajar dengan segala faktor lain yang tergamit mendorong minat
pedagogi, misalnya siswa melakukan penelitian sederhana. Hubungan itu bisa
bermakna siswa dibimbing oleh guru atu kegiatan yang berpusat pada siswa, namun
tetap didalam bimbingan guru.
d. Hubungan
mengajar dengan belajar berkaitan dengan semua pengaturan dan pada segala
tahausia, yaitu sebagaiman dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan formal
dan nonformal dalam masyarakat, dalam keluarga dan dalam kehidupan kerja.
0 komentar:
Posting Komentar