Pengertian dan Prinsip Pendidikan
Orang Dewasa
Pendidikan
orang dewasa adalah suatu proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan
belajar secara berrkelanjutan sepanjang hidup.
Jenis Pendidikan
1. Pendidikan
Massal
Yaitu
aktivitas pendidkan yang terdapat di masyarakat dengan sasaran
individu-individu dan orang dewasa yang mengalami ketelantaran pendidikan
(Faisal, 1981). Contoh: pemberantasan buta huruf.
2. Pendidikan
Masyarakat
Adalah
suatu gerakan pendidikan yang ditujukan bagi persekutuan hidup sehingga mereka
mempunyai pandangan, sikap, kebiasaan, dan kemampuan tertentu.
Menurut
Rahman (1989), pendidikan masyarakat dikoordinasi oleh Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan antara lain :
-
Pendidkan dasar, misalnya pemebrantasan
buta huruf yang sekarang dikembangkan menjadi paket A.
-
Pendidikan pemuda dan olahraga
-
Pendidkkan kesejahteraan keluarga
-
Kursus keterampilan lain.
3. Pendidikan
Dasar
Yaitu
suatu gerakan pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan perikehidupan
masyarakat, di bidang sosial ekonomi melalui pendidikan minimum. Pendidkan
minimum menurut Coombs meliputi enam hal yaitu :
-
Sikap positif terhadap kerja sama
-
Melek huruf dan mampu berhitung
-
Pengetahuan dasar tentang alam
-
Pengetahuan dan keterampilan
meningkatkan kesejahteraan keluarga
-
Pengetahuan dan keterampilan untuk
mendapatkan penghasilan
-
Pengetahuan dan keterampilan untuk
berpartisipasi menjadi warga negara
4. Penyuluhan
Ialah
suatu gerakan pendidikan, bimbingan dan penyuluhan yang dilakukan kepada
masyarakat yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi atau kejuruan menengah
bekerja sama dengan instansi pemerintahan yang relevan.
5. Pengembangan
Masyarakat
Digunakan
untuk menjelaskan usaha, proses atau gerakan yang dimaksudkan agar masyarakat
sebagai satu sistem sosial dapat berkembang menajdi mamapu menolong diri
sendiri untuk meningkatkan kualitas hidupnya di bidang ekonomi dan sosial.
Semboyannya adalah help the people to help
themselves.
6. Masyarakat
Belajar
Menunjuk
pada kenyataan bahwa warga masyarakat secara aktif menggali pengalaman belajar
didalam setiap segi kehidupannya. Menurut Haribinson, masyarakat belajar dapat
dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
-
Mereka yang belum bekerja dan siap
memasuki dunia kerja
-
Mereka yang sedang bekerja dan ingin
meningkatkankualitas kerjanya
-
Mereka yang kualitas hidupnya belum
mencukupi
7. Pendidikan
Seumur Hidup
Digunakan
m=untuk menjelaskan suatu kenyataan, kesadaran, asasdan harapan baru bahwa
proses dan kebutuhan pendidikanberlangsung sepanjang hidup manusia.
Lebih
lanjut, knowledge, mengembnagkan anggapan dasar tentang pendidiakn seumur hidup
antara lain :
-
Belajar dalam dunia yang pesat berubah
harus merrupakan proses seumur hidup
-
Belajar merupakan proses pencarian aktif
dengan prakarsa utama dari diri warga belajar
-
Maksud pendidikan adalah membantu
mengembangkan kecakapan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Sistem Pendidikan Nasional
Adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Ciri-ciri sistem pendidikan
nasional
1. Mempunyai
komponen yang saling berhubungan
2. Komponen
tersebut merupakan satu kesatuan
3. Mempunyai
tujuan tertentu
4. Tujuan
tersebut dapat tercapai dengan berfungsinya komponen tersebut.
Fungsi Pendidikan Nasioan
1. Mengembangkan
kemampuan
2. Membentuk
watak dan peradanban yang bermatabat
3. Mencerdaskan
bangsa
Prinsip Pendidikan Nasional
1. Demokratis
2. Sebagai satu kesatuan yang sistemik
dengan sistem yang terbuka dan multimakna
3. Sebagai suatu proses pembudayaan.
Pendidkan Formal, Informal dan
Nonformal
1. Pendidkan
Formal
Adalah
jalur pendidkan yang terstruktur dan
berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
pendidkan tinggi.
Ciri
pendidikan formal :
-
Merupakan sistem persekolahan
-
Berstruktur
-
Berjenjang
-
Penyelenggaraannya disengaja
2. Pendidkan
Nonformal
Ialah
jalur pendidkan diluar pendidkan formal yang dapat dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang.
Ciri
pendidkan nonformal :
-
Berjangka pendek pendidikannya
-
Program pendidikannya merupakan paket
yang sangat khusus
-
Persyaratan pendaftarannya lebih
fleksibel
-
Sekuensi lebih luas
-
Tidak berjenjang kronologis
-
Perolehan dan keberartian ijazah tidak
seberapa terstandarisasi
3. Pendidkkan
Informal
Jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara
mandiri.
Perbedaan anatar pendidikan
Nonformal dan Pendidikan Formal
Pendidikan Nonformal
|
Pendidikan Formal
|
Pada umumnya tidak dibagi atas jenjang
|
Selalu dibagi atas jenjang
|
Waktu penyampaian lebih pendek
|
Waktu penyampaian lebih panjang
|
Umur peserta didik di suatu kursus
tidak perlu sama
|
Umur peserta didik di suatu jenjang
relatif homogen
|
Berorientsi studi jangka pendek dan
cepat kerja
|
Berorientasi jangka panjang
|
Merupakan respon kebutuhan khusus yang
mendesak
|
Respon kebutuhan umum
|
Materi pelajaran lebih banyak bersifat
praktis dan khusus
|
Meteri pelajaran lebih banyak
|
Ijazah kurang memegang peranan penting
|
Ijazah memegang peranan penting
|
Pada umumnya terrjasi di luar kelas
|
Umumnya terjadi di kelas
|
Biaya pendidikan lebih murah
|
Biaya pendidikan lebih mahal
|
Merupakan kegiatan sampingan
|
Merupakan kegiatan utama
|
Perbedaan antara pendidikan
Nonformal dan Informal
Pendidikan Nonformal
|
Pendidikan Informal
|
Dapat diselenggarakan dalam gedung
sekolah
|
Tidak pernah diselenggarakan di
sekolalh
|
Memang diadakan bagi kepentingan
penyelenggaraan pendidikan
|
Tidak diadakan dengan maksud
menyelenggarakan pendidikan
|
Pendidikan diprogram secara tertentu
|
Pendidikan tidak diprogram secara
teratur
|
Ada waktu belajar tertentu
|
Tidak ada waktu belajar tertentu
|
Metode belajar lebih formal
|
Metode belajar tidak formal
|
Ada evaluasi yang sistematis
|
Tidak ada evaluasi yang sistemasti
|
Diselenggarakan oleh pemerintah dan
swasta
|
Umumnya tidak diselenggarakan
pemerintah
|
Prinsip Pendidikan Orang Dewasa
Hukum Belajar
1. Keinginan
Belajar
Keinginan
belajar dapat timbul karena rasa tertarik yang mendalam terhadap sesuatu objek
atau mungkin dapat disebabkan oleh adanya kebutuhan terhadap suatu pengetahuan
dan keterampilan tertentu atau dapat tumbuh dari dorongan atau motivasi dari
oranglain.
2. Pengertian
terhadap tugas
Peserta
didik harus memperoleh pengertian yang jelas tentang apa yang harus dikerjakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ia harus mengetahui apa yang
perrlu dibaca, apa yang perlu dicatat, apa
yang perlu dipelajari, apa yang perlu dilatihkan dan apa yang perlu
dilakukan agar dipelajarinya “ memberi makan anak” di rumah.
3. Hukum
Asosiasi
Belajar
dengan menghubungkan ide atau fakta dengan ide atau fakta lain cenderung dapat
menghasilkan ingatan yang lebih permanen daripada apabila tidak
menghubungkannya.
4. Minat,
Keuletan, dan Intensitas
Penelitian
telah membuktikan bahwa minat atau rasa tertarik, keuletan atau kegigihan dan
intensitas sangat dipengaruhi dalam meningkatkan keberhasilan belajar, dan hal
ini diterapkan bagi orang dewasa mauun anak.
Keuletan
dan intensitas dari suatu pengalaman mempunyai pengaruh yang berbekas pada
ingatan. Seseorang secara otomatis akan selalu ingat peristiwa kemenangan dalam
meraih penghargaan atau seseatu yang diharapkan.
5. Ketetapan
Hati
Ketetapan
hati sangat menentukan apakah seseorang akan tetap melanjutkan aktivitas atau
tidak sama sekali. Sedangkan, prasangka, kecurigaan dan keterrtutupan semuanya
akan menghambat proses belajar yang efektif.
6. Pengetahuan
tentang keberhasilan dan kegagalan
Seorang
peserta dalam pendidikan orang dewasa tidak akan memperoleh kemajuan dalam
proses belajarnya kecuali jika ia mengetahui dalam hal apa saja ia berhasil
dengan baik dan dalam hal apa saja ia gagal
Penetapan Tujuan
1. Tujuan
Umum
Prinsip Utama (Herbert) :
-
Kesehatan
-
Anggota keluarga yang berguna
-
Pekerjaan
-
Pendidikan kewarganegaraan
-
Pemanfaatan waktu luang
-
Etika
-
Penguasaan pengetahuan dasar
2. Maksud
Pendidikan
Ada
4 tujuan :
-
Penyadaran diri
-
Hubungan masyarakat
-
Efisiensi ekonomi
-
Tanggung jawab warga negara
3. Tujuan
Khusus
Klasifikasi
tujuan khusus oleh Benjamin S. Bloom :
-
Ranah Kognitif : pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
-
Ranah afektif : menerima, menanggapi, menilai,
mengorganisasikan, mempribadikan nilai.
-
Ranah psikomotor : meniru, manipualsi,
ketepatan gerakan, artikualasi, dan naturalisasi.
Mengembangkan sikap, idealisme dan
minat
1. Sikap
Istilah
sikap berarti perasaan seseorang terhadap orang lain, ide, lembaga, fakta, dan
lainnya.
Rencana
pengembangan sikap :
-
Seleksi materi
-
Metode mengajar yang digunakan
-
Aktivitas yang ahrus dilakukan oleh
peserta
-
Perlengkapan dan alat yang tersedia
2. Idealisme
Adalah
suatu standar kesempurnaan yang diterima oleh individu atau kelompok.
3. Minat
Merupakan
keinginan yang datang dari hati nurani untuk ikut serta dalam kegiatan belajar.
0 komentar:
Posting Komentar